Kutulis kisah ini di kamar yang penuh kenangan, kamar yang
selalu berantakan walaupun berkali-kali dirapihkan. Kubiarkan kisah terakhirku
tentangmu ini mengalir apa adanya walaupun nantinya terlihat kacau dan
acak-acakan. Namun yang pasti jika kisah Adam dan Hawa dari kisahnya bersama
buah keabadian maka kisahku bersamamu selalu berawal dari kekacauan dan
kesalahan, aku yang tak sabar dan tak pernah mengerti keberadaanmu. Namun,
bukankah kisah adam dan hawa pun sama berawal dari kesalahan dan kekacuan ?.
mereka terlempar dari kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan kedunia yang
penuh penderitaan. Dan ternyata kesalahan yang dilakukan adam dan hawa pada
saat itu tak menjadikannya akhir melainkan awal yang membawa manusia dalam
kisah-kisah tak terduga. Begitupun aku, aku percaya bahwa kesalahan yang
kulakukan pun tak akan menjadi akhir namun awal bagi kisah hidupku yang baru.
Sisil, satu nama yang sampai saat ini pun tak pernah bisa ku
lupakan, dan kini hanya namanya saja yang bisa dan pantas ku ingat, dirinya? Sulit
bagiku untuk tetap meniginat ia selain nama dan kenangan yang ia berikan
padaku.
Hampir 3 pekan aku dan dia berpisah dan tak pernah kemabali
saling menyapa, dia pergi dan tak pernah memberiku kabar sedikitpun tentang
keberadaannya, sejujurnya aku masih berharap akan kehadirannya menghiasi
duniaku, namun aku tau kini dia tak lagi mudah membuka kembali dunianya,
terutama untuk orang seperti aku. Sampai detik ini pun aku tak pernah tau
apakah dia ada dan aik-baik saja, atau ini hanya kerinduanku sajalah yang terus
memaksa keberadaan dia?, ah kembali ku katakan “aku tak tau”.
Ku katakan keberadaanmu mungkin seperti desa yang kemarin
pernah menghiasi kisah kita berdua, itu bukan desaku dan bukan tempatku hidup
dan berbagi kehidupan, tapi nyatanya walaupun segalanya bukan milikku tapi desa
itu mampu memberikan apa yang aku harapkan, mungkin begitulah keberadaanmu saat
ini, kamu yang bukan milikku, kamu yang tak pernah ku kenal namun dengan
keberadaanmu mampu memberikan nafas yang baru dalam setiap lantunan kisahku,
Ya, kisah ini mungkin kisah terakhir yang kutulis untuk
menceritakan keberadaanmu dalam duniaku, kuharap kamu bisa membacanya karena
mungkin nanti ada beragai macam kisah yang ditulis dari tangan orang selain
diriku yang menceritakan keberadaanmu di dunianya. Dan setelah itu mungkin aku
hanya akan jadi tokoh dalam dongeng yang hanya diceritakan dan berlalu tanpa
memberi arti kehidupan.
Kini aku dan kamu telah selesai namun aku tak tau apakah ini
akan menjadi akhir yang sesungguhnya ataukah takdir Tuhan yang bekal memaksaku
kembali menjadikanmu cerita utama di duniaku, ah aku tak tau, yang jelas kini
ku mengerti keberadaanku dihadapanmu yang hanya menjadi penyebab kekacauan bagi
mu bukan menjadi harapan masa depanmu.
Berat memang untuk mengucapkan selamat tinggal padamu, namun
tentu lebih berat lagi ketika aku tau bahwa kau tak bisa bahagia saat
bersamaku, lantas ketika kutanya pada diriku bagaimana aku bisa hidup tanpa
bahagia? Mungkin pertanyaan itu bisa kujawab ketika aku menemukan definisi
bahagia yang baru, definisi bahagia yang sesungguhnya.
Terakhir kusisipkan
kata-kata yang menghiasi social mediamu, “Pada akhirnya, kamu hanya perlu
mensyukuri apapun yang kamu miliki hari ini..” Boy Candra
Komentar
Posting Komentar